Minggu, 14 November 2010

Mitos Mbah Petruk Penguasa Merapi


Telah tersebar kepercayaan sesat di masyarakat kita sekarang ini yaitu tentang adanya awan berbentuk petruk keluar dari puncak Gunung Merapi. Di antara kekonyolan tersebut menyebutkan bahwa di puncak Gunung Merapi ada penunggu yang menguasai Gunung Merapi. Sehingga kemunculannya menjadi pertanda akan adanya bahaya yang datang. Adapun letusan Gunung Merapi adalah wujud dari kemarahan Mbah Petruk “Si Penunggu Merapi”.
Dialah Allah Penguasa Jagad Raya
Firman Allah Ta’ala,
وَلِلَّهِ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan Allah Maha Perkasa atas segala sesuatu.” (QS. 3:189)
Syaikh As Sa’di menjelaskan makna ayat di atas, “Dialah pemilik dan raja yang menguasai langit dan bumi dan segala sesuatu di antara keduanya. Dengan berbagai macam jenis ciptaan sesuai dengan kesempurnaan kekuatan-Nya. Dialah pencipta semua makhluk, tidak ada satu pun yang dapat menghalagi dan melemahkan (apa yang menjadi kehendak-Nya).” (Taisir Al Karimir Rahman, hal. 16)
Juga firman Allah Ta’ala dalam surat Al-Maidah ayat 120,
لِلَّهِ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَافِيهِنَّ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan segala sesuatu diantara keduanya. Dan Allah Maha Perkasa atas segala sesuatu.
Dan masih banyak lagi ayat dalam Al-Quran yang menyebutkan satu-satunya penguasa di langit dan di bumi ini hanyalah Allah Tabaraka wa Ta’ala.
Jika telah jelas Allah Ta’ala adalah satu-satunya Dzat yang menguasai langit dan bumi lantas kenapa masih ada di antara kaum muslimin zaman sekarang ini yang meyakini adanya penguasa selain Allah seperti penguasa Gunung Merapi atau pun penguasa laut selatan?
Bukankah ini adalah kebathilan yang sangat besar wahai saudaraku! Tidakkah mereka mengetahui bahwa kaum musyrikin Quraisy yang diperangi Rasululllah shallallahu ’alaihi wa sallam mengimani rububiyyah Allah, mengimani Allah lah satu-satunya penguasa langit dan bumi, satu-satunya Dzat yang menciptkan semua makhluk? Namun demikian mereka termasuk golongan orang musyrik yang menjadi musuh Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam.
Saudaraku,renungkanlah firman Allah Ta’ala berikut ini …
قُلْ لِمَنِ الأَرْضُ وَمَنْ فِيهَا إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ (84) سَيَقُولُونَ لِلَّهِ قُلْ أَفَلاَ تَذَكَّرُونَ (85) قُلْ مَنْ رَبُّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعِ وَرَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ (86) سَيَقُولُونَ لِلَّهِ قُلْ أَفَلاَ تَتَّقُونَ (87) قُلْ مَنْ بِيَدِهِ مَلَكُوتُ كُلِّ شَيْءٍ وَهُوَ يُجِيرُ وَلَا يُجَارُ عَلَيْهِ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ (88) سَيَقُولُونَ لِلَّهِ قُلْ فَأَنَّى تُسْحَرُونَ (89)
“Tanyakanlah: Kepunyaan siapakah bumi dan siapa pun yang ada di dalamnya, jika kamu tahu? Niscaya mereka akan menjawab: Kepunyaan Allah. Tanyalah (kembuli): (Kalau demikian), apakah kamu tidak juga ingat?
Tanyakan (kembali): Siapakah Tuhan Pemilik langit yang tujuh dan Tuhan yang empunya `Arsy yang besar?
Niscaya mereka akan menjawab: Kepunyaan Allah! Tanyakan (kembali): Apakah kamu tidak juga mau bertakwa?
Tanyakan (pula): Di tangan siapakah kekuasaan tiap-tiap sesuatu, sedang Dia Yang Melindungi dan tidak ada yang dapat dilindungi (dari murkaNya), jika kamu mengetahui?
Niscaya mereka akan menjawab: Kepunyaan Allah. Katakanlah: Kalau demikian apakah agaknya yang menyebabkan kamu tertipu?”. (QS. Al-Mukminun: 84-89)
Ataukah mereka ingin menyekutukan Allah melibihi kesyirikan yang dilakukan orang-orang kafir Quraisy zaman dahulu?
Saudaraku, jika engkau saat ini meyakini adanya penguasa Gunung Merapi ataupun laut selatan maka bertaubat dan memohon ampunlah kepada Allah atas keyakinan bathil ini. Dan tancapkanlah dalam dadamu keyakinan satu-satunya Dzat yang menguasai langit dan bumi dan segala sesuatu di antara keduanya hanyalah Allah termasuk pula Gunung Merapi dan Laut Selatan tadi. Renungkanlah!
Letusan Merapi Merupakan Takdir Allah
Bukan karena kemarahan Mbah Petruk, kekecewaan mbah fulan ataupun kemurkaan penunggu laut selatan. Tidakkah Engkau tahu wahai saudaraku bahwa Allah Ta’ala telah menetapkan semua kejadian yang ada di jagad raya ini lima puluh ribu tahun sebelum penciptaan langit dan bumi?
Sebagaimana sabda Nabi shallallahu’alaihi wasallam,
كَتَبَ اللَّهُ مَقَادِيرَ الْخَلاَئِقِ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ بِخَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ
Allah telah mencatat takdir setiap makhluk 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi.” (HR. Muslim no. 2653)
Dialah Allah Satu-Satunya Dzat yang dapat Mendatangkan Manfaat dan Menolak Bahaya
Allah Ta’ala berfirman di beberapa tempat dalam Al-Quran,
قُلْ أَتَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ مَالا يَمْلِكُ لَكُمْ ضَرًّا وَلا نَفْعًا
“Katakanlah: “Mengapa kamu menyembah selain daripada Allah, sesuatu yang tidak dapat memberi mudharat kepadamu dan tidak (pula) memberi manfa’at?” Dan Allah-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Qs. Al Maidah: 76)
وَيَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لا يَضُرُّهُمْ وَلا يَنْفَعُهُمْ
“Dan mereka menyembah selain Allah apa yang tidak memberi manfa’at kepada mereka dan tidak (pula) memberi mudharat kepada mereka.”(QS. Yunus: 18)
وَيَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لا يَنْفَعُهُمْ وَلا يَضُرُّهُمْ وَكَانَ الْكَافِرُ عَلَى رَبِّهِ ظَهِيرًا
Dan mereka menyembah selain Allah apa yang tidak memberi manfa’at kepada mereka dan tidak (pula) memberi mudharat kepada mereka. Adalah orang-orang kafir itu penolong (syaitan untuk berbuat durhaka) terhadap Tuhannya.” (QS. Al-Furqan: 55)
Ayat-ayat di atas menunjukkan dengan gamblang bahwasanya sesembahan selain Allah baik dari kalangan malaikat, para nabi, orang- orang shalih dan bangsa jin mereka semua tidaklah bisa mendatangkan manfaat dan mudhorot. Bahkan untuk menyelamatkan diri sendiri saja mereka tidak bisa jika Allah telah menetapkan sesuatu baginya.
Lantas di manakah akal orang yang mengatakan dan menyakini bahwa letusan Merapi, gempa dan berbagai musibah yang datang itu karena sebab kemarahan Mbah Petruk?
Ingatlah saudaraku nasehat Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam kepada Ibnu Abbas,
Wahai anak muda, aku akan mengajarkan kepadamu beberapa kalimat, ’Jagalah (hak) Allah, niscaya Allah akan menjagamu. Jagalah (hak) Allah, maka engkau akan mendapati-Nyadihadapanmu. Jika engkau memohon, mohonlah kepada Allah, dan jika engkaumeminta pertolongan, mintalah pertolongan kepada Allah. Ketahuilah bahwaseandainya suatu kaum berkumpul untuk memberi suatu manfaat kepadamu, maka
mereka tidak dapat memberi manfaat kepadamu kecuali dengan sesuatu yg telahditetapkan Allah untukmu. Sebaliknya, jika mereka berkumpul untuk memberi suatukemudharatan kepadamu, maka mereka tidak dapat memberi kemudharatankepadamu kecuali dengan sesuatu yg telah Allah tetapkan atasmu. Pena telahdiangkat dan lembaran-lembaran telah kering’.” (HR. At-Tirmidzi dan ia berkata,”Hadist ini hasan shahih”).
Pelajaran yang bisa diambil dari hadits di atas sebagaimana yang disampaikan oleh Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah, “Tidak akan ada yang bisa memberi manfaat kepada sesorang meskipun seluruh umat berkumpul kecuali jika Allah telah menetapkan hal itu baginya. Begitupula sebaliknya tidak akan ada yang bisa membahayakan seseorang kecuali jika Allah telah menetapkan hal itu menimpanya.”(Syarh Al-Arba’in An-Nawawiyyah, hal. 204)
Gunung adalah salah satu makhluk Allah. Dia meletus dengan ketetapan Allah. Allah menakdirkannya sesuai dengan kesempurnaan hikmah dan keadilan-Nya. Tidak ada campur tangan makhluk dalam ketetapan dan kehendak-Nya. Apalagi hanya seorang jin yang tidak punya kekuatan barang sedikit pun bahkan untuk menyelematkan diri dari segala sesuatu yang Allah tetapkan pun tidak mampu. Lalu bagaimana mungkin makhluk yang lemah diyakini menjadi penguasa gunung atau bahkan yang memelihara gunung, menguasainya dan mengendalikan segala aktifitas gunung?!. Lahaula wala quwwata illa billah …
Musibah Mendera,Minta Tolonglah Kepada Allah bukan Kepada Jin!
Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah juga menjelaskan poin penting tentang hadist Ibnu Abbas di atas. Beliau rahimahullah mengatakan, “Jika seorang hamba membutuhkan pertolongan maka hendaknya ia meminta tolong (memohon) hanya kepada Allah. Namun boleh juga dia meminta tolong kepada selain Allah yaitu kepada orang yang memang sanggup untuk menolongnya. Sebagaimana sabda Nabi shallallahu’alaihi wa sallam, “Engkau membantu seseorang berkenaan dengan tunggangannya, lalu engkau menaikkannya ke atas tunggannya atau engkau menaikkan barang ke atasnya maka ini semua adalah shadaqah” (Syarh Al-Arba’in An-Nawawiyyah, hal. 204).
Sehingga sungguh memiris hati tatkala Allah memberi musibah dengan berbagai bencana yang datang silih berganti namun manusia malah berbuat syirik dengan meminta tolong kepada jin, menyembelih binatang (menyajikan ‘tumbal’) untuk dipersembahkan kepada jin. Di mana hakekatnya mereka telah beribadah, menyembah dan mengagungkan jin. Ini semua merupakan bentuk kesyirikan besar yang mendatangkan murka Allah dan lebih dari itu Allah ancam pelakunya dengan kekalan neraka. Wal iyyadzubillah
Bahkan Jin juga Seperti Manusia!
Jin adalah makhluk yang Allah ciptakan agar mereka menyembah-Nya. Begitupula manusia diciptakan untuk menyembah dan mentauhidkan Allah. Dan inilah tujuan utama mengapa Allah menciptakan jin dan manusia. Sehingga tidak ada yang istimewa bagi bangsa jin. Mereka juga makhluk yang tidak berdaya seperti manusia. Allah Ta’ala berfirman,
وَمَاخَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلاَّ لِيَعْبُدُونِ
“Dan tidaklah Aku ciptakan seluruh jin dan seluruh manusia melainkan untuk beribadah kepadaKu “.(QS. Adz-Dzariyat: 56)
Jin dan manusia adalah makhluk yang lemah, hina, tidak memiliki kekuatan sedikitpun, penuh dengan kecacatan. Lalu di manakah akal orang yang mengatakan gunung meletus karena sebab kemurkaan Mbah Petruk?
Mitos Sesat Merusak Aqidah
Ketahuilah saudaraku, jika ada yang mengatakan ini hanyalah mitos dan dongeng belaka. Maka katakanlah, “Di manakah Engkau letakkan aqidahmu? Bukankah mitos itu dibangun dari keyakinan dan kepercayaan? Apakah engkau hendak menjadikan hal ini gurauan dan permainan belaka? Sementara ia akan mengikis habis aqidah lurusmu dan Engkau tidak menyadarinya?”
Dan kepercayaan yang bathil seperti inilah yang akan mengahncurkan aqidah kaum muslimin. Keyakinan mereka yang lurus tentang rububiyyah Allah telah luluh lantah karena tersebarnya mitos yang sesat dan meyesatkan. Ya Allah selamatkanlah aqidah kami dan seluruh kaum muslimin…
Renungkanlah Nasehat Ini …
Syaikh Muhammad bin Ibrahim At-Tuwaijiri rahimahullah bertutur,
Wahai sekalian manusia tidakkah kalian menjawab ayat ini,
قُلْ أَرَأَيْتُمْ إِنْ أَخَذَ اللَّهُ سَمْعَكُمْ وَأَبْصَارَكُمْ وَخَتَمَ عَلَى قُلُوبِكُمْ مَنْ إِلَهٌ غَيْرُ اللَّهِ يَأْتِيكُمْ بِهِ
Katakanlah Muhammad,’Terangkanlah kepadaku jika Allah mencabut pendengaran serta menutup hatimu, siapakah tuhan selain Allah yang kuasa megembalikannya kepadamu?’” (QS. Al An’am: 46)
Apakah kalian tidak berakal…
قُلْ أَرَأَيْتُمْ إِنْ جَعَلَ اللَّهُ عَلَيْكُمُ اللَّيْلَ سَرْمَدًا إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ مَنْ إِلَهٌ غَيْرُ اللَّهِ يَأْتِيكُمْ بِضِيَاءٍ أَفَلاَ تَسْمَعُونَ (71) قُلْ أَرَأَيْتُمْ إِنْ جَعَلَ اللَّهُ عَلَيْكُمُ النَّهَارَ سَرْمَدًا إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ مَنْ إِلَهٌ غَيْرُ اللَّهِ يَأْتِيكُمْ بِلَيْلٍ تَسْكُنُونَ فِيهِ أَفَلاَ تُبْصِرُونَ (72)
“Katakanlah: “Terangkanlah kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu malam itu terus menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang akan mendatangkan sinar terang kepadamu? Maka apakah kamu tidak mendengar?”
Katakanlah: “Terangkanlah kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu siang itu terus menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang akan mendatangkan malam kepadamu yang kamu beristirahat padanya? Maka apakah kamu tidak memperhatikan?” (QS. Al-Qashash: 71-72)
Apakah kalian tidak berfikir…
أَفَرَأَيْتُمْ مَا تُمْنُونَ (58) أَأَنْتُمْ تَخْلُقُونَهُ أَمْ نَحْنُ الْخَالِقُونَ (59)
“Maka terangkanlah kepadaku tentang nutfah yang kamu pancarkan. Kamukah yang menciptakannya, atau Kamikah yang menciptakannya” (QS. Al-Waqi’ah: 58-59)
Apakah kalian tidak bisa melihat…
Maka terangkanlah kepadaku tentang yang kamu tanam. Kamukah yang menumbuhkannya atau Kamikah yang menumbuhkannya.” (QS. Al-Waqi’ah: 63-64)
Apakah kalian tidak bisa memperhatikan…
أَفَرَأَيْتُمُ الْمَاءَ الَّذِي تَشْرَبُونَ (68) أَأَنْتُمْ أَنْزَلْتُمُوهُ مِنَ الْمُزْنِ أَمْ نَحْنُ الْمُنْزِلُونَ (69) لَوْ نَشَاءُ جَعَلْنَاهُ أُجَاجًا فَلَوْ لاَ تَشْكُرُونَ (70) أَفَرَأَيْتُمُ النَّارَ الَّتِي تُورُونَ (71) أَأَنْتُمْ أَنْشَأْتُمْ شَجَرَتَهَا أَمْ نَحْنُ الْمُنْشِئُونَ (72)
“Maka terangkanlah kepadaku tentang air yang kamu minum. Kamukah yang menurunkannya dari awan ataukah Kami yang menurunkan. Kalau kami kehendaki niscaya Kami jadikan dia asin, maka mengapakah kamu tidak bersyukur? Maka terangkanlah kepadaku tentang api yang kamu nyalakan (dari gosokan-gosokan kayu). Kamukah yang menjadikan kayu itu atau Kamikah yang menjadikannya?” (QS. Al-Waqi’ah: 68-72)
Apakah kalian tidak berakal … Siapakah yang menundukkan malam, siang, matahari, bulan dan bintang? Dialah Allah semata. Sebagaimana firman-Nya,
وَسَخَّرَ لَكُمُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ وَالنُّجُومُ مُسَخَّرَاتٌ بِأَمْرِهِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآَيَاتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ
“Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami (nya).” (QS. An-Nahl: 12)
Jika Allah adalah Dzat yang menciptakan, Dzat yang member rizqi, Dzat yang mengatur semua urusan, Dzat yang mengetahui segala sesuatu maka Dialah satu-satunya Dat yang berhak untuk diibadahi bukan yang lainnya. Karena Dialah dzat yang maha hidup, Maha menciptakan, Maha memberi rizqi, Maha mengetahui, Maha Kuasa sementara selain Allah adalah makhluk yang lemah,tidak bisa mencipta, tidak bisa member rizqi dan tidak pula bisa mendatangkan manfaat dan madharat.”(Ushuluddin Al-Islami)
***
Sumber: Artikel muslimah.or.id
Penyusun: Ummu Fatimah
Murajaah: Ust Abu Rumaysho M A Tausikal
Maraji’:
  • Syarh Al-Arba’in An-Nawaiyyah, Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, Dar Ats-Tsurayya, KSA
  • Taisir Al-Karim Ar-Rahman fi Tafsir Kalam Al-Mannan, Abdurrahman Bin Nashr As-Sa’di, Muassasah Ar-Risalah, Beirut.
  • http://www.islamqa.com/ar/ref/13379

Tidak ada komentar:

Posting Komentar