Rabu, 29 April 2015

Janji Allah untuk orang yang bertakwa.


1. Diberi jalan keluar dari segala urusanya.

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا

 " Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar." (Qs. at-Talaq: 2)

2. Diberi rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.

وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ

" Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya." (Qs. at-Talaq: 3)

3. Diberi kemudahan dalam segala urusanya.

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مِنْ أَمْرِهِ يُسْرًا

 "Dan barang -siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya." (Qs. at-Talaq: 4)

4. Dihapus segala kesalahannya.

5. Dilipat gandakan pahalanya.

 وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يُكَفِّرْ عَنْهُ سَيِّئَاتِهِ وَيُعْظِمْ لَهُ أَجْرًا

" Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan menghapus kesalahan-kesalahannya dan akan melipat gandakan pahala baginya."
 (Qs. at-Talaq: 5)

Senin, 27 April 2015

™✎ Si Pemalu


Wanita yang pemalu
yang menutup auratnya
serta tidak berhias
bukan berarti karena dia tidak tau
bagaimana cara berhias
Malah sebaliknya,
dia bahkan lebih mengerti
lebih pandai berhias
akan tetapi dia mengetahui
kapan dia berhias!
dimana dia berhias!
dan untuk siapa dia berhias!
itulah cermin keimananya.
dia malu jika dia
melakukan maksiat kepada Allah

Karena Rasulullah -Shallallahu ' alaihi wasallam-
bersabda:

فإِنَّ الحياءَ مِنَ الإِيمانِ
" Sesungguhnya sifat malu itu termasuk dari keimanan. "
(Muttafaqun 'alaih)

Jumat, 24 April 2015

Sifat-sifat orang yang bertakwa  

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam al–Quran tentang sifat-sifat orang yang bertakwa yang diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Senantiasa mengikuti jalan Allah dan RasulNya.
Allah berfirman:

 وَأَنَّ هَٰذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ ۖ وَلَا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيلِهِ ۚ ذَٰلِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

   "dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa." (Qs. al-An'am: 153).
2. Menginfakkan hartanya baik dalam keadaan lapang atau sempit.
3. Dapat menahan amarah
4. Pemaaf
     Untuk dalil point 2-4 terdapat didalam satu ayat yaitu dalam surat Ali-Imran: 134
    Allah berfirman:

  الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

   ( "yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.

Dalam ayat lain Allah juga berfirman bahwa pemaaf lebih mendekatkan kepada ketakwaan.

 ۚ وَأَنْ تَعْفُوا أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ

"dan memaafkan itu lebih dekat kepada takwa (Qs. al-Baqarah: 237).

5. Takut kepada Allah sedang mereka tidak melihat-Nya.
    Allah berfirman:

 الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ بِالْغَيْبِ وَهُمْ مِنَ السَّاعَةِ مُشْفِقُونَ

"(yaitu) orang-orang yang takut akan (azab) Tuhan mereka, sedang mereka tidak melihat-Nya, dan mereka merasa takut akan (tibanya) hari kiamat. (Qs. al-Anbiya:49).

6. Beriman kepada yang ghaib.
7. Mendirikan shalat.
8. Beriman kepada al-Quran dan kitab-kitab sebelumnya.
9. Beriman kepada hari akhir.
     Dalil untuk point ke 6-9 dalam surat al-Baqarah 2-4.
 Allah berfirman:

 ِذلكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِلْمُتَّقِين* الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُون* والَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ 
وَبِالْآخِرَةِ هُمْ يُوقِنُون*  

  "Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa,(yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka.dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat."

10. Segera bertaubat jika melakukan kesalahan.

Allah berfirman:

 وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَىٰ مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُون

  "Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui." (Qs. Ali Imran:135).

Selasa, 14 April 2015

Mengapa Rasulullah -صلى الله عليه وسلم- senantiasa meminta perlindungan dari hutang?

Diantara doa yang sering dipanjatkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam adalah sebagai berikut:

اللَّهُمَّ إِنّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْمَأثَمِ وَالـمَـغْــرَمِ

(Allahumma innii a’uudzu bika minal ma’tsami wal maghromi)


“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan dosa dan lilitan hutang.”

Ada seorang sahabat bertanya kepada beliau:
 “Wahai Rasulullah, mengapa engkau sering memohon perlindungan (kepada Allah) dari lilitan hutang (dengan membaca doa di atas)?”

Beliau menjawab:

إن الرجل إذا غرم حدث فكذب ووعد فأخلف

“Sesungguhnya apabila seseorang terlilit hutang, jika dia berbicara, maka (biasanya) dia berdusta. Dan jika dia berjanji, maka (biasanya) dia ingkari.”
(HR. Al-Bukhari no. 798)

Senin, 13 April 2015

Adakah batasan usia dalam menjaga pandangan?  

Sering kita melihat simbol untuk 18+ atau X under 18+
yang istilah ini di buat untuk menunjukan film dewasa atau semacamya.
Yang tentunya terdapat hal-hal yang diharamkan untuk dilihat.
Jika kita memperhatikan simbol ini, kita akan menyadari bahwa ternyata simbol itu menunjukkan diperbolehkannya orang dewasa untuk melihat hal-hal yang diharamkan untuk dilihat, padahal di dalam agama islam tidaklah demikian. Kita diperintahkan untuk menundukkan pandangan dan ini berlaku untuk semua usia, tidak ada pengecualian terlebih orang dewasa.

Perhatikan firman Allah Ta'ala:
 قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ۚ ذَٰلِكَ أَزْكَىٰ لَهُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُون
...وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ 

" Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat* Katakanlah kepada wanita yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya..."
(QS. An-Nur:30-31).

Jadi tak ada istilah 18+ (untuk dewasa) bagi seorang muslim.
Ingatlah semua yang kita lakukan akan ada pertanggung jawabannya.
Ingat pula bahwa Allah yang memberikan kita penglihat tentu mampu pula untuk mencabutnya dari diri kita -wa na'udzubillah-.
Maka berhentilah dari melihat sesuatu yang diharamkanNya.

Semoga Allah senantiasa menjaga kita dari perbuatan maksiat.


Instagram/Twitter: @arijoban

Sabtu, 11 April 2015

Lima sedekah yang terhapus (tidak akan diterima). 


Lima sedekah yang terhapus (tidak akan diterima).

  1. Sedekah yang diungkit-ungkit.
  2. Sedekah karena riya (ingin dilihat).
  3. Sedekah dari sesuatu yang buruk.
  4. Sedekah orang kafir.
  5. Sedekah karena terpaksa.


  1. Sedekah yang diungkit-ungkit.

   (يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُبْطِلُوا صَدَقَاتِكُمْ بِالْمَنِّ وَالْأَذَىٰ كَالَّذِي يُنْفِقُ مَالَهُ رِئَاءَ النَّاسِ وَلَا يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ )

" Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima),seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. ." (QS. Al-Baqarah: 264).

2. Sedekah karena riya

Ayat diatas juga merupakan dalil bahwa riya dapat menghapus pahala sedekah, juga firman Allah تعالى

 (وَالَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ رِئَاءَ النَّاسِ وَلَا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَلَا بِالْيَوْمِ الْآخِرِ ۗ وَمَنْ يَكُنِ الشَّيْطَانُ لَهُ قَرِينًا فَسَاءَ قَرِينًا)

   "Dan (juga) orang-orang yang menafkahkan harta-harta mereka karena riya kepada manusia, dan orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan kepada hari kemudian. Barangsiapa yang mengambil syaitan itu menjadi temannya, maka syaitan itu adalah teman yang seburuk-buruknya." (QS. An-Nisa:38).

 3.Sedekah dari sesuatu yang buruk

(يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَنْفِقُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا كَسَبْتُمْ وَمِمَّا أَخْرَجْنَا لَكُمْ مِنَ الْأَرْضِ ۖ وَلَا تَيَمَّمُوا الْخَبِيثَ مِنْهُ تُنْفِقُونَ وَلَسْتُمْ بِآخِذِيهِ إِلَّا أَنْ تُغْمِضُوا فِيهِ ۚ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ حَمِيدٌ)    
"Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji." (QS.Al-Baqarah: 267)

4&5. Sedekah orang kafir dan sedekah karena terpaksa.

   وَمَا مَنَعَهُمْ أَنْ تُقْبَلَ مِنْهُمْ نَفَقَاتُهُمْ إِلَّا أَنَّهُمْ كَفَرُوا بِاللَّهِ وَبِرَسُولِهِ وَلَا يَأْتُونَ الصَّلَاةَ إِلَّا وَهُمْ كُسَالَىٰ وَلَا يُنْفِقُونَ إِلَّا وَهُمْ كَارِهُونَ

 "Dan tidak ada yang menghalangi mereka untuk diterima dari mereka nafkah-nafkahnya melainkan karena mereka kafir kepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka tidak mengerjakan sembahyang, melainkan dengan malas dan tidak (pula) menafkahkan (harta) mereka, melainkan dengan rasa enggan (terpaksa). (QS. At-Taubah:54).

Disarikan dari buku "Infaq al-Amwaal fii al-Kitab wa as-Sunnah"
by: Ari Mardiah Joban.


IG/twitter:@arijoban