Kamis, 07 April 2016

✏ Pandangan penuh kasih sayang.




👀 Jika kau memandang ibumu, ingatlah! dialah orang yang paling berhak untuk dirimu berbuat baik kepadanya.

Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, beliau berkata,

جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ أَحَقُّ بِحُسْنِ صَحَابَتِى قَالَ « أُمُّكَ » . قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ « أُمُّكَ » . قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ « أُمُّكَ » . قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ « ثُمَّ أَبُوكَ »

“Seorang laki-laki pernah mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu berkata, ‘Siapakah orang yang paling berhak aku berbuat baik kepadanya?’ Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: ‘Ibumu’. Dia berkata lagi, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: ‘Ibumu.’ Dia berkata lagi, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: ‘Ibumu’. Dia berkata lagi, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: ‘Ayahmu’.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

👀 Jika kau memandang istrimu, ingatlah! sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap istrinya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِيْنَ إِيْمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا وَخِيَارُكُمْ خِيَارُكُمْ لِنِسَائِهِمْ خُلُقًا

“Orang yang paling sempurna keimananya diantara kaum mukminin adalah orang yang paling bagus akhlaknya di antara mereka, dan sebaik-baik kalian adalah yang terbaik akhlaknya terhadap istri-istrinya." (HR. At-Tirmidzi:1162, Ibnu Majah:1987 dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam As-Shahihah:284).

dalam hadits lain beliau bersabda;


خيركم خيركم لأهله وأنا خيركم لأهلي

“Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap keluarganya. Aku adalah orang yang paling baik terhadap keluargaku” (HR. Tirmidzi 3895, ia berkata: ‘Hasan gharib shahih’).

👀 Jika kau memandang anak perempuanmu, ingatlah! bahwa anak perempuanmu dapat menjadi penghalang dirimu dari api nereka.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنِ ابْتُلِىَ مِنَ الْبَنَاتِ بِشَىْءٍ فَأَحْسَنَ إِلَيْهِنَّ كُنَّ لَهُ سِتْرًا مِنَ النَّارِ
"Barangsiapa yang diuji dengan anak-anak perempuan, kemudian dia berbuat baik kepada mereka, maka anak-anak perempuan tersebut akan menjadi penghalang dari siksa api neraka.” (HR Muslim 2629)


👀 Jika kau memandang suamimu, lihatlah akan posisimu terhadapnya. Sesungguhnya suamimu adalah penentu surga dan nerakamu.


عَنِ الْحُصَيْنِ بْنِ مِحْصَنٍ، أَنَّ عَمَّةً لَهُ أَتَتِ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي حَاجَةٍ، فَفَرَغَتْ مِنْ حَاجَتِهَا، فَقَالَ لَهَا النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " أَذَاتُ زَوْجٍ أَنْتِ؟ " قَالَتْ: نَعَمْ، قَالَ: " كَيْفَ أَنْتِ لَهُ؟ " قَالَتْ: مَا آلُوهُ إِلَّا مَا عَجَزْتُ عَنْهُ، قَالَ: " فَانْظُرِي أَيْنَ أَنْتِ مِنْهُ، فَإِنَّمَا هُوَ جَنَّتُكِ وَنَارُكِ


Dari Al-Hushain bin Mihshan bahwa bibinya pernah mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam untuk suatu keperluan. Setelah urusannya selesai, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pun bertanya kepadanya: "Apakah kamu mempunyai suami?" ia menjawab, "Ya." Beliau bertanya lagi: "Bagaimana engkau baginya?" ia menjawab, "Saya tidak pernah mengabaikannya, kecuali terhadap sesuatu yang memang aku tidak sanggup." Beliau bersabda: "Perhatikanlah, bagaimana  kedudukanmu terhadapnya. Sesungguhnya suamimu adalah (penentu) surga dan nerakamu (dengan keridhoannya terhadapmu atau ketidak sukaannya terhadapmu.pent). (HR. Ahmad 31/341 no.19003. Dishahihkan oleh al-Albani di Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah 6/220 no.2612).

Semoga dengan pandangan seperti inilah,  kau akan selalu mengingat hak-hak mereka.

Semoga bermanfaat.

Follow Instagram/twitter: @arijoban

Tidak ada komentar:

Posting Komentar